Iklan Billboard 970x250

Kaifiyah (tata cara) Shalat tasbih Beserta Do'anya

Iklan 728x90

Kaifiyah (tata cara) Shalat tasbih Beserta Do'anya

Kaifiyah (tata cara) Shalat Tasbih


Dari Kitab Nihayatu zain halaman 115. 


Sebelum membahas kaifiyah (tata cara) shalat tasbih, terlebih dahulu saya tambahkan lafal niatnya yang saya ambil dari sumber lain. 


Memang ulama ada beda pendapat tentang pelaksanaan shalat tasbih. Sebagian ulama mengatakan shalat tasbih dilakukan empat rakaat dengan sekali salam. 


Ada juga ulama mengatakan bahwa shalat tasbih dilakukan empat rakaat dengan dua kali salam. 


Tetapi ada pula ulama  mengambil jalan tengah bahwa shalat tasbih empat rakaat dengan sekali salam dilakukan lebih utama pada siang hari, dan empat rakaat lebih utama dilakukan dengan dua kali salam pada malam hari. 


Berdasar kepada uraian di atas di sini akan saya tulis dua lafal niat, 


Ini lafal niat shalat tasbih dengan dua kali salam


 أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَسْبِيْحِ رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى


Dan ini lafal niat shalat tasbih empat rakaat dengan sekali salam


 أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَسْبِيْحِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ لِلهِ تَعَالَى


Ternyata perbedaan pendapat ulama ini memang berasal dari dua riwayat yang berbeda seperti yang  dikutip dalam Kitab Nihayatuz Zain fi Irsyadil Mubtadi’in karya Syekh Muhammad Nawawi Al-Bantani di halam 115 ini


 ومنه صلاة التسابيح وهي أربع ركعات بتسليمة واحدة وهو الأحسن نهارا أو بتسليمتين وهو الأحسن ليلا لحديث صلاة الليل مثنى مثنى 


وصفتها أن تحرم بها وتقرأ دعاء الافتتاح والفاتحة وشيئا من القرآن إن أردت والأولى في ذلك أوائل سورة الحديد والحشر والصف والتغابن للمناسبة في ذلك فإن لم يكن فسورة الزلزلة والعاديات وألهاكم والإخلاص, 


ثم تقول بعد ذلك وقبل الركوع سبحان الله والحمد لله ولا إله إلا الله والله أكبر ولا حول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم خمس عشرة مرة وفي الركوع عشرا وفي الاعتدال عشرا وفي السجود الأول عشرا وفي الجلوس بين السجدتين عشرا وفي السجود الثاني عشرا وفي جلسة الاستراحة أو بعد التشهد عشرا فتلك خمسة وسبعون في كل ركعة منها فأربعة في خمسة وسبعين بثلاثمائة ويأتي قبل هذه التسبيحات بالذكر الوارد في هذه الأركان وهذه رواية ابن عباس وهي أرجح من رواية ابن مسعود وهي بعد التحرم وقبل القراءة خمس عشرة مرة وبعد القراءة وقبل الركوع عشرا وفي الركوع عشرا وفي الاعتدال عشرا وفي السجود الأول عشرا وفي الجلوس بين السجدتين عشرا وفي السجود الثاني عشرا ولا شيء في جلوس الاستراحة ولا بعد التشهد وفيما عدا الركعة الأولى يقول الخمسة عشر بعد القيام وقبل القراءة فإن استطعت أن تصليها في كل يوم فافعل فإن لم تستطع ففي كل شهر مرة فإن لم تستطع ففي كل سنة مرة فإن لم تستطع ففي عمرك مرة فإن لم يفعلها أصلا دل ذلك على تكاسله في الدين


Terjemahnya kurang lebih begini; Salah satu shalat (naflul muthlaq)  adalah shalat tasbih. Shalat empat rakaat ini baiknya diakhiri sekali salam bila dikerjakan pada siang hari. Sementara pada malam hari, shalat ini baiknya diakhiri dengan dua salam karena hadits Rasulullah SAW, Shalat malam itu per dua raka’at. 


Caranya, lakukan takbiratul ihram. Bacalah do'a iftitah dan surah Al-Fatihah. Bacalah surah lain jika  berkenan, dalam hal ini utamanya adalah awal surah Al-Hadid, Al-Hasyr, As-Shaf, dan At-Taghabun yang relevan untuk konteks ini. 


Kalau tidak, boleh baca surah Az-Zalzalah, Al-‘Adiyat, At-Takatsur, dan Al-Ikhlash. 


Sesudah baca surah(ayat pendek), tetapi sebelum ruku‘, bacalah Tasbih (subhanalah wal hamdulillah wa la ilaha illallah wallahu akbar wala haula wala quwwata illa billahil ‘aliyyil azhim) sebanyak 15x. 

Bacalah tasbih ini sebanyak 10x ketika (telah selesai membaca bacaan)ruku‘.

Bacalah tasbih ini 10x ketika i‘tidal,  Pada sujud pertama, bacalah tasbih ini 10x. 

Saat duduk di antara dua sujud, baca lagi tasbih ini 10x. Pada sujud kedua baca lagi 10x. Baca kembali rangkaian tasbih ini 10x ketika duduk istirahat (pada rakaat pertama dan ketiga) dan setelah tasyahud (pada rakaat kedua dan keempat). Dalam satu rakaat sudah berjumlah 75x tasbih. Kalau dikerjakan empat rakaat, berarti  sudah membaca 300x tasbih. 


Sebelum membaca rangkaian tasbih tadi, dianjurkan membaca dzikir (bacaan gerakan) sebagaimana lazimnya di setiap rukun shalat (seperti dzikir ketika ruku, ketika i‘tidal, ketika sujud, dan seterusnya).


Nah ini adalah cara shalat tasbih menurut riwayat Ibnu Abbas RA. Riwayat ini lebih kuat dari riwayat Ibnu Mas‘ud RA. 


Sedangkan dalam riwayat Ibnu Mas‘ud RA, rangkaian tasbih itu dibaca 15x setelah takbiratul ihram, tepat sebelum baca surah Al-Fatihah. Baca lagi tasbih ini 10x sesudah membaca surah, sesaat sebelum ruku. Saat ruku, bacalah 10x. Baca kembali tasbih ini 10x ketika i‘tidal. Di sujud pertama 10x. Saat duduk di antara dua sujud, baca lagi 10x. Di sujud kedua, baca kembali 10x. Saat duduk istirahat (rakaat pertama dan ketiga), tepatnya sebelum bangun, tidak perlu membaca tasbih. Setelah baca tasyahud (rakaat kedua maupun keempat), juga tidak perlu membaca tasbih. 


Menurut riwayat Ibnu Mas‘ud RA, selain pada rakaat pertama, tasbih dibaca 15 kali di saat berdiri, tepatnya sebelum membaca surah Al-Fatihah. 


Kalau sanggup, engkau boleh melakukan shalat tasbih ini setiap hari. Kalau tidak sanggup, lakukan shalat ini sekali sebulan. Kalau juga tak sanggup, lakukan sekali setahun. Kalau tak sanggup juga, lakukan barang sekali dalam seumur hidupmu. 


Kalau ada seseorang tidak pernah sekalipun melakukan sembahyang tasbih, itu menunjukkan kemalasannya dalam menjalankan perintah agama. 


(Nihayatuz Zain fi Irsyadil Mubtadi’in, halaman.115). 


Shalat tasbih merupakan shalat sunnah yang dapat dilakukan pada malam atau siang hari di luar waktu yang dimakruh tahrim (waktu matahari terbit dan terbenam) untuk melakukan shalat sunnah. Shalat ini sangat dianjurkan, minimal seumur hidup sekali, begitu para ulama menyebutkan. 


"DO'A  SHALAT TASBIH" 

masih dari sumber yang sama Kitab Nihayatu Zain, Syekh Nawawi Al-Bantani, halaman 115-116.


Inilah Doanya. 


اَللّٰهُمَّ إنِّي أَسْأَلُكَ تَوْفِيْقَ أَهْلِ الْهُدَى وَأَعْمَالَ أَهْلِ الْيَقِينِ وَمُنَاصَحَةَ أَهْلِ التَّوْبَةِ وَعَزْمَ أَهْلِ الصَّبْرِ وَوَجَلَ أَهْلِ الْخَشْيَةِ وَطَلَبَ أَهْلِ الرَّغْبَةِ وَتَعَبُّدَ أَهْلِ الْوَرَعِ وَعِرْفَانَ أَهْلِ الْعِلْمِ حَتَّى أَخَافَك اَللّٰهُمَّ إنِّي أَسْأَلُكَ مَخَافَةً تَحْجِزُنِيْ عَنْ مَعَاصِيْكَ حَتَّى أَعْمَلَ بِطَاعَتِكَ عَمَلًا أَسْتَحِقُّ بِهِ رِضَاكَ وَحَتَّى أُنَاصِحَكَ بِالتَّوْبَةِ خَوْفًا مِنْكَ حَتَّى أَخْلُصَ لَكَ النَّصِيحَةَ حَيَاءً مِنْكَ وَحَتَّى أَتَوَكَّلَ عَلَيْكَ فِي الْأُمُورِ كُلِّهَا وَحَتَّى أَكُوْنَ أُحْسِنَ الظَنَّ بِكَ، سُبْحَانَ خَالِقِ النُّورِ. ا هـ وَفِي رِوَايَةٍ خَالِقِ النَّارِ  


Ya Allah, kepada-Mu aku meminta petunjuk mereka yang terima hidayah, amal-amal orang yang yakin, ketulusan mereka yang bertaubat, keteguhan hati mereka yang bersabar, kekhawatiran mereka yang takut (kepada-Mu), doa mereka yang berharap, ibadah mereka yang wara’, dan kebijaksanaan mereka yang berilmu agar aku menjadi takut kepada-Mu. 


Ya Allah, masukkanlah rasa takut di qolbuku yang dapat menghalangi diri ini untuk mendurhakai-Mu. Dengan demikian aku dapat beramal saleh yang mengantarkanku pada ridha-Mu, dan aku bertaubat setulusnya karena takut kepada-Mu. Dengan itu pula aku beribadah secara tulus karena malu kepada-Mu. Dengan rasa takut itu aku menyerahkan segala urusanku kepada-Mu. Karena itu juga aku dapat berbaik sangka selalu kepada-Mu. Mahasuci Engkau Pencipta cahaya (lain riwayat, Pencipta api). 


Ada yang mengatakan dibaca setelah tasyahhud akhir, tetapi sebelum salam, ada juga yang menyebutkan dibaca setelah salam. Ada pun yang ditulis dalam Kitab Nihayatu Zain, halaman 115


ويدعو بعد التشهد الاخر بهذا الدعاء 


Artinya "dan berdo'a setelah Tasyahud Akhir dengan do'a ini. Demikian. "



Wallahu a‘lam.




SHARE
PCNWPUJUT-Tech
Website Resmi Pengurus Cabang Nahdlatul Wathan kecamatan Pujut
Subscribe to get free updates

Related Posts

There is no other posts in this category.

Posting Komentar

Iklan Tengah Post